Mikroplastik di Perairan dan Dampaknya bagi Manusia
Pengertian Mikroplastik
Mikroplastik
adalah jenis sampah plastik dengan ukuran lebih kecil dari 5 mm dan
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni mikroplastik primer dan sekunder.
Mikroplastik primer merupakan mikropartikel yang diproduksi secraa sengaja untuk
kebutuhan, seperti kosmetik atau serat pakaian sintetis, sedangkan mikroplastik
sekunder adalah hasil dari fragmentasi atau transformasi menjadi ukuran fisik
yang lebih kecil, tetapi molekulnya tetap sama dalam bentuk polimer. Umumnya,
mikroplastik berbentuk fragmen, film, dan serat.
Jenis
Mikroplastik
Mikroplastik
yang ada sebagian besar berbentuk fragmen, film, dan fiber. Mikroplastik jenis fiber
ini banyak terdapat di daerah pesisir karena limbah mikroplastik ini berasal
dari pemukiman penduduk tempat nelayan bekerja. Mikroplastik jenis fiber
memiliki sifat yang mirip dengan serat atau jaring ikan dan membiru di bawah
sinar ultraviolet. Mikroplastik jenis fiber yang ditemukan di habitat laut
mungkin berasal dari limbah rumah tangga. Mikroplastik jenis film memiliki
karakteristik dapat dibentuk menjadi lembaran atau kepingan plastik. Film
merupakan polimer plastik sekunder yang dihasilkan dari fragmentasi kantong
plastik atau kemasan plastik dan memiliki densitas yang rendah. Mikroplastik
jenis fragmen memiliki bentuk berupa kepingan plastik, berbeda dengan
mikroplastik jenis film yang berbentuk lembaran, dan jenis serat mikroplastik
yang berbentuk serat.
Dampak
Mikroplastik bagi Manusia
Mikroplastik
memiliki kemampuan untuk menyerap bahan kimia dan racun dalam air dengan mudah dan
banyak ditemukan di lingkungan perairan. Oleh karena itu, karena sifatnya,
mikroplastik dapat menjadi pencemar bagi bahan makanan seperti pada biota air
yang dikonsumsi oleh manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengaruh mikroplastik terhadap lingkungan perairan menunjukkan
bahwa hal itu disebabkan oleh toksisitas (efek fisik), komposisi kimia,
kemampuan menyerap polutan, konsentrasi dan pelepasan polutan ke lingkungan.
Daftar
Pustaka
Azizah, P., Ridlo,
A. & Suryono, C. A. (2020). Mikroplastik pada Sedimen di Pantai Kartini
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Journal of Marine Research, 9(3): 326-332.
Bouwmeester, H.,
Hollman, P. & Peters, R. (2015). Potential Health Impact of
Environmentally Released Micro- and Nanoplastic in Human Food Production Chain:
Experiences from Nanotoxicology. Environmental Science & Technology.
Ekosafitri, K.H.,
Rustiadi, E. & Yulianda, F. (2015). Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai
Utara Jawa Tengah Berdasarkan Infrastruktur Daerah. Jurnal Perencanaan dan
Pembangunan Wilayah Perdesaan, 1(2): 145-157.
Nur, M. &
J.P. Obbard. (2014). Microplastics in Singapore’s coastal mangrove ecosystems. Marine
Pollution Bulletin, 79(2): 278–283.
Romeo, T., et
al. (2015.) First evidence of presence of plastic debris in stomach of
large pelagic fish in the Mediterranean Sea. Marine Pollution Bulletin.
Comments
Post a Comment