Eutrofikasi dan Dampak Berbahayanya bagi Keberlangsungan Hidup di Perairan
Apa itu Eutrofikasi?
Eutrofikasi
merupakan suatu keadaan dimana kandungan bahan organik di perairan meningkat oleh
unsur hara, seperti nitrogen dan fosfor. Meningkatnya nutrian secara terus menerus
dalam konsentrasi tinggi akan mengakibatkan perairan menjadi sangat subur (eutrofik)
dan berdampak negatif bagi perairan tersebut. Penyebab meningkatnya kesuburan
air yang berlebihan ini adalah nutrien yang masuk ke dalam perairan yang
disebut eutrofikasi. Keadaan ini ditandai dengan meningkatnya populasi
fitoplankton dan pertumbuhan alga (blooming algae).
Dampak Berbahaya dari Eutrofikasi
1. Menurunnya konsentrasi oksigen di perairan.
Alga yang merupakan tumbuhan air yang menghasilkan oksigen seperti tanaman darat. Ketika alga mati di dasar air terurai menjadi zat anorganik dan oksigennya diperlukan untuk proses dekomposisi. Semakin banyak alga yang mati dan mengendap maka semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan untuk memusnahkannya, sehingga konsentrasi oksigen di dasar perairan semakin berkurang.
2. Penurunan keanekaragaman hayati
Pertumbuhan alga yang cepat di kolom air mengurangi kejernihan air. Hal ini dapat menghalangi cahaya menembus dasar air sehingga mengurangi ketersediaan cahaya untuk tanaman air yang hidup di dasar air. Kurangnya cahaya mempersulit pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang hidup di dasar air dan akhirnya mati. Kematian tumbuhan di dasar perairan juga disebabkan oleh gas hidrogen sulfida (H2S), yang dihasilkan selama penguraian ganggang mati yang terendapkan di dasar perairan. Selain kematian tumbuhan di dasar air, eutrofikasi juga menyebabkan kematian organisme bentik lainnya melalui sedimentasi, penurunan konsentrasi gas oksigen dan (H2S).
3. Peningkatan popilasi alga berbahaya
Alga berbahaya dapat dikategorikan menjadi dua jenis,
yaitu alga yang menghasilkan toksin atau racun dan alga yang biomassanya tinggi.
Berbagai spesies alga menghasilkan racun dapat menyebabkan penyakit dan
kematian pada berbagai kehidupan laut, termasuk lobster, ikan, krustasea, dan
mamalia laut. Tidak hanya berbahaya bagi biota laut, tetapi toksin tersebut juga
berbahaya bagi manusia yang mengonsumsi biota laut yang terpapar toksin alga.
Selain mengonsumsi hasil laut, racun alga juga berbahaya bagi manusia jika
diminum atau bersentuhan langsung dengan air yang terkontaminasi racun
alga.
Daftar
Pustaka
Ningsih, R. (2016) Tingkat Eutrofikasi Perairan Menggunakan Indeks Untrix Di Pesisir
Banyuwangi, Jawa Timur. Sarjana Thesis, Universitas Brawijaya.
Prayitno, H. B. (2017). Asesmen eutrofikasi perairan pesisir
menggunakan metode indeks trofik (TRIX). Oseana, Volume XLII, Nomor 2:
23 - 33
Comments
Post a Comment