Hujan Asam dan Pengaruhnya pada Hutan

Apa itu Hujan Asam?

Hujan asam merupakan hujan yang memiliki pH kurang dari 5,6. Hujan alami memang bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbon dioksida (CO2) di udara larut dalam air hujan membentuk asam lemah. Jenis keasaman pada hujan ini memiliki manfaat dalam membantu melarutkan mineral dalam tanah yang diperlukan tumbuhan dan hewan. Hujan asam berasal dari sulfur (belerang), polutan dalam bahan bakar fosil, dan nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat ini menyebar di atmosfer lalu bereaksi dengan air membentuk asam sulfat dan nitrat yang mudah larut, yang jatuh bersama air hujan. Air yang berasal dari hujan asam meningkatkan keasaman tanah dan air permukaan, yang telah terbukti berbahaya bagi ikan dan tumbuhan. 

Pengaruh Hujan Asam pada Hutan

Efek pada hutan dan pertanian sebagian disebabkan oleh pH tanah yang lebih rendah. Penurunan pH tanah dan air danau dipengaruhi oleh kemampuan tanah dan air untuk menetralkan asam-asam tersebut. Daya penetral asam ditentukan oleh adanya zat penetral asam, seperti kalsium karbonat (CaCO3) dan humus. Ketika kalsium karbonat hadir, ion H+ bereaksi dengan zat tersebut dan menjadi air, karbonat dan karbon dioksida. Kerusakan hutan yang disebabkan oleh hujan asam berbeda dengan gejala yang disebabkan oleh kekeringan dan serangan hama atau penyakit. Penghancuran dan kepunahan hutan meningkatkan risiko tanah longsor dan melonggarnya salju di musim dingin, yang sangat berbahaya bagi penduduk lokal dan wisatawan. 

Sumber: https://www.jendelasarjana.com


Daftar Pustaka

Nasihah, M. (2017). Efek hujan asam terhadap pertumbuhan tanaman. Jurnal EnviScience, 1(1): 27-30.

Yatim, E. M. (2007). Dampak dan pengendalian hujan asam di Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 2(1): 146-151.


Comments