Perubahan Iklim dan Kesehatan Manusia
Pengertian
Iklim
Iklim adalah cuaca rata-rata, dimana cuaca adalah keadaan atmosfer pada saat tertentu. Iklim didefinisikan sebagai tingkat rata-rata dan variasi jumlah signifikan dari variabel tertentu (seperti suhu, curah hujan atau angin) selama periode mulai dari bulan ke tahun atau jutaan tahun. Iklim dapat terus berubah karena interaksi komponennya dan factor eksternal, seperti letusan gunung berapi, variasi sinar matahaari, dan factor antropogenik, seperti penggunaan lahan dan bahan bahak fosil.
Apa itu Perubahan Iklim?
Menurut United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), perubahan iklim merupakan berubahnya kondisi iklim berupa perubahan komposisi atmosfer bumi dan variabilitas alami iklim selama periode waktu yang sebanding. Komposisi atmosfer bumi mengacu pada komposisi bahan atmosfer, termasuk gas rumah kaca yang terdiri dari karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen (N), dan sebagainya. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca menyebabkan atmosfer menebal sehingga jumlah energi panas bumi yang tersisa di atmosfer terperangkap dan menyebabkan kenaikan suhu bumi yang dikenal dengan pemanasan global.
Efek Langsung Perubahan Iklim
Efek
langsung dari iklim yang sangat panas seperti gelombang panas dan tekanan panas
meningkatkan penyakit dan kematian pada orang yang rentan terhadap penyakit
jantung dan pernapasan. Ahli klimatologi memperkirakan bahwa frekuensi dan
intensitas gelombang panas akan meningkat karena peningkatan suhu rata-rata dan
variabilitas cuaca. Keadaan panas dan dingin yang esktrim ini berdampak pada angka
harapan hidup orang tua dan orang sakit yang tidak berubah secara
signifikan. Efek langsung lain dari perubahan iklim adalah efek pada
pernapasan karena polusi udara meningkat akibat peningkatan alergen di udara
seperti spora dan jamur. Gangguan napas terutama dirasakan di daerah perkotaan
yang udaranya stagnan. Gangguan pernafasan lainnya disebabkan oleh peningkatan
konsentrasi ozon akibat proses fotokimia yang sensitif terhadap kenaikan suhu.
Kenaikan suhu 20 °C dapat meningkatkan konsentrasi ozon hingga 6%. Ozon adalah
polutan berbahaya yang dapat merusak jaringan paru-paru dan sangat berbahaya
bagi penderita asma atau penyakit paru-paru lainnya. Bahkan, paparan ringan
terhadap ozon dapat menyebabkan nyeri dada dan mual pada orang sehat.
Daftar Pustaka
Ane, L. R., et al. (2022). Kesehatan Global. Padang: PT
Global Eksekutif Teknologi.
Gunawan, D., et al. (2021).
Data dan Informasi Dampak Perubahan Iklim Sektor Kesehatan Berbasis Bukti di Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Loedin, A. A. (2013). Begawan Pemacu Ilmu Pengetahuan. Jakarta
Pusat: Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Pojok Iklim. (2017). Mengenai Perubahan
Iklim, Direktorat Jenderal Pengendalian
Perubahan Iklim-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/info-iklim/perubahan-iklim,
diakses pada 10 Juni 2023.
Comments
Post a Comment